ARTIKELOPINIUNIV. AMAL-ILMIAH, JAYAWIJAYAUPT

NAPAK TILAS UNIVERSITAS AMAL ILMIAH (UNA’IM) YAPIS WAMENA

Didorong oleh keinginan untuk membantu Pemerintah dan masyarakat dalam menyediakan Pendidikan, serta kesadaran bahwa Pendidikan bukan hanya tanggung jawab Pemerintah melainkan juga tanggung jawab Masyarakat yang ada di wilayah tersebut. Mengingat pentingnya suatu Lembaga Pendidikan dalam membangun Sumber Daya Manusia terutama pada daerah-daerah yang ada di pelosok negeri Nusantara, maka Yayasan Pendidikan Islam (YAPIS) di Tanah Papua yang ada di Kabupaten Jayawijaya, di kala itu yang menjadi ketua yapis cabang bapak H. Maskur Adam, S.IP., M.AP dan Penasehat bapak Drs. H. Ar. Djumati, MM.

Pada awal tahun 1997, Pemerintah Daerah memberikan “lampu hijau” sebagai persetujuan awal untuk mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Amal Ilmiah Yapis Wamena, dan responsif terhadap keputusan tersebut, Yapis Cabang Jayawijaya mengadakan pertemuan melibatkan Pemuka Agama, Tokoh Masyarakat, unsur Pemerintah, dan pemerhati Pendidikan. Kesepakatan dihasilkan untuk membentuk Tim 11 yang dikoordinir oleh sejumlah individu, termasuk Bapak Imam Wahyudi, Bapak Arif, Bapak H. Abdul Asiz, Bapak H. Edi Suhada, yang diberi tugas meliputi: (1) Melakukan studi kelayakan, (2) Menyusun RIP dan Statuta, serta (3) Menyiapkan struktur organisasi Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Amal Ilmiah (STIA-AI) Yapis Wamena beserta personelnya. Setelah menyusun dokumen lengkap, langkah berikutnya melibatkan persiapan pengiriman berkas pengusulan pendirian perguruan tinggi melalui kopertisis Wilayah IX di Makassar, kemudian diajukan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta. Meski dalam proses pengajuan ini, pemerintah pusat belum memberikan izin operasional karena beberapa pertimbangan, termasuk Rekomendasi Pemda Kabupaten Jayawijaya, serta kebutuhan pemenuhan sarana prasarana oleh Yayasan dan persyaratan teknis lainnya.

Pada awal tahun 1998, sebuah permohonan diajukan kembali, dan dengan rasa syukur, telah diterima, meskipun memerlukan revisi dokumen tertentu. Meskipun belum diperoleh persetujuan resmi dari Pemerintah Pusat, yang dalam hal ini diwakili oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, persiapan untuk mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi  Amal Ilmiah Yapis Wamena terus dilanjutkan. Upaya tersebut melibatkan rehabilitasi gedung dan fasilitas kantor rektorat, serta persiapan sarana yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan perkuliahan.

Pada awal tahun 1999, evaluasi dokumen tersebut telah dilaksanakan dengan hasil yang positif untuk pendirian Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Amal Ilmiah Yapis Wamena. Yapis Cabang Jayawijaya merespons dengan mengadakan pertemuan pada tanggal 14 Februari 1999, di Aula Yapis Cabang Jayawijaya, yang melibatkan Pemuka Agama, Tokoh Masyarakat, unsur Pemerintah, dan pemerhati Pendidikan. Pertemuan tersebut secara khusus membahas rencana pendirian Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Amal Ilmiah beserta persiapannya. Keputusan diambil untuk membentuk tim kecil yang bertugas menyempurnakan segala kebutuhan yang diperlukan dalam pelaksanaan perkuliahan, termasuk penyempurnaan struktur pengelolaan, dengan fokus utama pada penyusunan kurikulum. Kurikulum tersebut kemudian dikonsultasikan dengan STIA Yapis Biak dan STIE Yapis Jayapura.

Dengan semangat yang penuh ketekunan dari Pengurus Yapis dan seluruh unsur umat Islam serta tokoh-tokoh Pendidikan yang bersatu padu, tekad untuk berkontribusi dalam upaya pemerintah mempersiapkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas, terutama di bidang Pendidikan tinggi di Kabupaten Jayawijaya, diwujudkan. Alur legalitas pendirian Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Amal Ilmiah (STIA-AI) Yapis Wamena dimulai dengan Surat Rekomendasi Yayasan Pendidikan Islam Pusat Papua Nomor: 89/6/YAPIS/1999, tanggal 2 Juni 1999. Selanjutnya, Surat Rekomendasi dari Bupati Kabupaten Jayawijaya Nomor: 421.4/762, tanggal 5 Juni 1999, dan Surat Keputusan Ketua Yayasan Pendidikan Islam Cabang Jayawijaya Nomor: 16/YAPIS/JWJ/VII/1999, tanggal 6 Juni 1999, menjadi langkah berikutnya. Puncaknya, dengan persetujuan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, ditetapkan melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor: 161/D/O/1999, tanggal 1 Oktober 1999.

Setelah diterimanya Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi No:161/D/O/1999, seharusnya Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Amal Ilmiah (STIA-AI) Yapis Wamena dapat segera membuka penerimaan Mahasiswa pada waktu itu. Namun, beberapa kendala atau permasalahan eksternal di wilayah tempat Perguruan Tinggi berada menghambat pelaksanaan tersebut. Pada tahun 2000, gejolak politik menyebabkan kerusuhan di kota Wamena, yang mengakibatkan rencana operasional masih terhambat. Hingga tahun 2002, pembukaan penerimaan Mahasiswa baru belum dapat dilaksanakan, meskipun Yayasan Pendidikan Islam sudah bersiap untuk melaksanakannya. Seiring dengan persiapan yang dilakukan oleh pengurus yayasan, mereka menghadapi ancaman yang luar biasa dari pihak yang tidak setuju dengan ide dan gagasan yang diinginkan oleh Yapis dan pemerintah daerah.

Pada tahun 2002-2003, kembali dari Pemerintah Pusat atau Kementrian Pendidikan Dan kebudayaan memberi teguran kepada Badan penyelenggara sekiranya tahun 2003 tersebut tidak bisa di operasionalkan maka Surat Keputusan tersebut akan di tarik kembali atau di batalkan karena sudah masuk tahun ke 5 sejak di keluarkannya ijin operasional tersebut. Dengan adanya surat tersebut Badan Penyelenggraa bekerja keras bagaimana seharusnya dapat di laksanakan dan menerima Mahasiswa baru. Dengan melakukan pendekatan kepada pihak Pemerintah Daerah, Gereja, dan Tokoh Masyarakat. Seiring berjalannya waktu, Bupati Kabupaten Jayawijaya di kala itu Beliau sangat konsen untuk membangun Sumber Daya Manusia di Lembah Baliem dan orang pertama suku Dani yang menjadi Bupati yaitu Bapak Drs. David A. Huby, memberikan sinyal dan memanggil para pengurus Yapis sebagai Ketua Bapak H. Maskur Adam S.IP, M.AP dan Bapak Masdar sebagai sekretaris, bersama dengan Drs. H. Ar. Djumati, MM. sebagai Penasehat dan Dr. H. Rudihartono Ismail, M.Pd, sebagai Wakil Ketua yang membidangi Pendidikan   serta pejabat-pejabat Pemerintah Daerah seperti Sekda Jayawijaya  bpk Jhon Tujuwale, Bapak Sidabutar sebagai kepala Dinas Sosial dan beberapa pejabat lainnya, serta di hadiri oleh tokoh tokoh agama yang lain seperti bapak Pendeta Willy Roem, bapak Pendeta Alexsander Mauri, bapak  pendeta Duwiri,  Bapak Andreas Medlama dan lainnya yang tidak sempat di sebutkan, namun diperkirakan peserta yang hadir kurang lebih 70 orang, dan dari pihak Keamanan seperti Polres, Kodim bahkan ada dari Satgas Gorontalo untuk mencegah hal hal yang tidak di inginkan , waktu tersebut kami dari Yapis hanya di wakili 4 orang Pengurus. Pertemuan tersebut bertempat di Gedung sasana Hubla kediaman Bupati di jalan Thamrin.  Dalam pertemuan tersebut sangat alot dan sungguh sangat sulit dalam pengambilan Keputusan namun dengan kearifan dan kebijkasanaanya seorang Bupati untuk meyakinkan semua peserta yang hadir bahwa ini bukan Yapis punya tapi seluruh masyarakat yang ada di wilayah pegunungan ini dan menjadi asset pemerintah daerah Jayawijaya. Dan akhirnya dalam pertemuan tersebut alhamdulillah dapat di setujui untuk dilakukan penerimaan mhasiswa baru tahun ajaran tersebut. Kesepakatan pun dibuat, dan teman-teman pengurus YAPIS bersedia untuk menjaga dan mengembangkan sebagai institusi untuk menyediakan SDM yang berkualitas. Tepatnya pada tahun 2003, Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Amal Ilmiah (STIA-AI) Yapis Wamena resmi melakukan kuliah perdana untuk tahun akademik 2003/2004.

Masa-masa awal beroperasinya adalah masa-masa penuh perjuangan. Tidak mudah untuk menanamkan kesadaran tentang pentingnya melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan tinggi kepada masyarakat Jayawijaya. Bertahap dan pasti, Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Amal Ilmiah (STIA-AI) Yapis Wamena terus berkembang, memantapkan diri sebagai salah satu Perguruan Tinggi favorit di Kawasan Pegunungan Tengah Papua. Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Amal Ilmiah (STIA-AI) Yapis Wamena pada saat itu dipimpin oleh Drs. H. Ar. Djumati, MM. selama 3 tahun dimulai tahun 2003-2006. Yang kemudian dilanjutkan oleh bapak. Yayan Sopyan, SH, MH,  hingga tahun 2007. Pada saat itu Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Amal Ilmiah (STIA-AI) Yapis Wamena memiliki 2 (Dua) Program Studi, diantaranya Program Studi Administrasi Negara (S1 dan Program Studi Administrasi Bisnis (D3).  Kemudian dalam periode berikutnya tahun 2008 karena menjadi tuntutan dan aturan dalam statuta untuk memilih ketua STIA maka dilakukan pemilihan oleh badan penyelenggara dari lima calon yang di usulkan yaitu, Drs. Abdul Azis, Drs. H. As’at Serang, H. Rudihartono Ismail, Drs. Dasuki dan Dra. Aprida. Dari lima kontestan tersebut terpilih dengan suara terbanyak Bapak H. Rudihartono Ismail.

Dengan Amanah yang diberikan melalui Visi Misi nya Bapak H. Rudihartono Ismail bersama rekan rekan yang di amanahi bertekad menjadikan Perguruan Tinggi yang berkarakter dan unggul, sehingga memacu semua bagian-bagian yang menjadi pendukung utama dalam pengelolaan perguruan tinggi yang lebih professional. Dalam mengawali kepemimpinan tersebut terasa sangat prihatin dan sulit rasanya untuk mengelola institusi karena perlu dukungan Dana operasional yang memadai, namun pada saat itu dana pada Kas Lembaga kurang lebih Rp.100 juta dalam laporan serah terima jabatan, terlebih lagi dukungan SDM yang tidak optimal dalam mengelola sebesar Perguruan Tinggi yang baru berdiri. Dengan tekad dan keinginan untuk meneruskan, mengembangkan dan menjalankan Amanah yang diawali pendirian PT tersebut yang sangat sulit dan memiliki tantangan yang sangat besar maka modal tersebut menjadi motivasi tersendiri untuk mengelola secara professional.

Kebersamaan dan Kolaborasi yang menjadi modal awal untuk mengembangkan dan meningkatkan performa perguruan tinggi di Tengah-tengah Masyarakat sehingga kepercayaan dari stakeholder sedikit demi sedikit terbangun, oleh karena itu langkah-langkah yang diambil sebagai langkah strategis untuk meningkatkan jumlah peminat Mahasiswa adalah dengan melakukan akreditasi program studi yang menjadi kebutuhan mahasiswa terhadap pemerintah dalam hal ini Badan Kepegawaian Daerah (BKD) menjadi syarat dalam Karier seorang Pegawai dalam kenaikan pangkat. Setelah mendapatkan peringkat akreditasi yang dilakukan olen Badan Akreditasi Nasional atau BAN PT, alhamdulillah di tahun 2009 sudah terakreditasi semua prodi yang ada dan dapat meningkatkan performa Institusi dan meningkatkan jumlah mahasiswa.

Melihat jumlah mahasiswa yang mendaftar sudah signifikan maka terdapat tantangan tersendiri bagi Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Amal Ilmiah (STIA-AI) Yapis Wamena untuk dapat mengembangkan meningkatkan kualitas dan daya saing Perguruan Tinggi yang ada di Kabupaten Jayawijaya. Maka untuk menjawab tantangan tersebut, pada tahun 2010 Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Amal Ilmiah (STIA-AI) Yapis Wamena yang pada saat itu di pimpin oleh Dr. H. Rudihartono Ismail, M.Pd sebagai Ketua Sekolah Tinggi dan Bapak H. Saleh Serang sebagai Ketua Yayasan mengusulkan perubahan bentuk dari Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Amal Ilmiah (STIA-AI) Yapis Wamena menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Amal Ilmiah (STISIP-AI) Yapis Wamena. Namun di tahun 2010 hingga tahun 2011 terdapat persyaratan yang belum memenuhi, sehingga Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Amal Ilmiah (STIA-AI) Yapis Wamena mengajukan kembali pada tahun 2012 dan mendapatkan surat perstujuan untuk perubahan bentuk dari Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Amal Ilmiah (STIA-AI) Yapis Wamena menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Amal Ilmiah (STISIP-AI) Yapis Wamena berdasarkan SK Dikti No. 317/E/O/2012 tertanggal 14 Sepetember 2012. Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Amal Ilmiah (STISIP-AI) Yapis Wamena menyelenggarakan pendidikan Program Studi Administrasi Negara jenjang Sarjana (S1), Program Studi Administrasi Niaga jenjang Diploma (D3), Program Studi Ilmu Pemerintahan jenjang Sarjana (S1) dan Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis jenjang Sarjana (S1). Keberadaan Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Amal Ilmiah (STISIP-AI) Yapis Wamena yang berlokasi di Lembah Baliem mengalami kemajuan yang sangat pesat baik pada sarana prasarana, minat mahasiswa untuk berkuliah dan ketersediaan SDM pengelola sudah memadai maka ada keinginan dari Pimpinan bersama Yayasan untuk meningkatkan status Kelembagaan menjadi Universitas.

Pada tahun 2017 dilakukan analisis untuk mengetahui kemampuan Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Amal Ilmiah (STISIP-AI) Yapis Wamena secara keseluruhan apakah syarat syarat yang diperlukan sudah bisa di penuhi atau belum dalam pengajuan perubahan kelembagaan sehingga dari analisis tersebut menjadi pedoman dalam melakukan evalusasi diri baik dari aspek finansial, ketersediaan SDM dan sarana prasaran pendukung lainnya. Hingga tahun 2018 baru dilakukan proses pengususlan peralihan dari sekolah tinggi ke level Universitas dengan syarat yang begitu ketat dan harus terpenuhi. Dengan berbagai cara yang dilakukan namun belum dapat persetujuan dari pihak yang berwenang.  

 Saat dalam persiapan berkas pengajuan peralihan kelembagaan selanjutnya, pada tahun 2019 menjadi bencana besar bagi Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Amal Ilmiah (STISIP-AI) Yapis Wamena yang kala itu telah mempersiapkan pengajuan peralihan dari Sekolah Tinggi ke Universitas. Namun terjadi gejolak social berupa kerusuhan yang terjadi di Kota Wamena Kabupaten Jayawijaya pada tanggal 23 September 2019, eksesnya mengakibatkan gedung Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Amal Ilmiah (STISIP-AI) Yapis Wamena ikut menjadi korban amuk massa sampai terbakar sehingga berkas dan dokumen habis tidak terselamatkan. Peristiwa tersebut tidak membuat Pimpinan dan seluruh jajaran Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Amal Ilmiah (STISIP-AI) Yapis Wamena menyerah begitu saja. Pada saat itu, Dr. H. Rudi Hartono Ismail., M.Pd. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Amal Ilmiah (STISIP-AI) Yapis Wamena dan juga sebagai Ketua salah satu Paguyuban yang ada di Jayawijaya yaitu Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS), banyak melakukan lobying ke berbagi pihak terutama pemerintah Pusat untuk membantu dibangunkan kembali fasilitas yang sudah habis demi menyelamatkan Pembangunan SDM di wilayah Papua Pegunungan.

Dengan berbagai masukan dan pertemuan pada saat tersebut akhirnya mengajukan permohonan kepada Presiden RI untuk dilakukan rehabilitasi dan rekonstruksi gedung Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Amal Ilmiah (STISIP-AI) Yapis Wamena yang rusak akibat aksi massa sehingga mendapat tanggapan positif dari hasil pertemuan dengan Bapak Presiden Joko Widodo. Kemudian melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk rehabilitasi dan rekonstruksi yang meliputi Gedung Utama, Ruang Kelas 4A, Ruang Kelas 4B, Ruang Kelas 4C, Gedung LPM, Gedung Seminar, Gedung Auditorium, Gedung Rektorat, Masjid, Kantin, Pagar Keliling, Area Taman dan Lahan Parkir artinya 100 persen telah dibangun oleh Pemerintah Pusat, di perkirakan RAB yang telah di sampaikan kurang lebih Rp. 56 M yang di kucurkan oleh Pemerintah Pusat dan dikerjakan langsung oleh Badan Usaha Milik Negara yaitu PT. Nidya Karya dan PT. Virama Karya

Bencana tahun 2019 tersebut tidak menjadi penghalang untuk terus maju ke arah yang lebih baik untuk proses perubahan kelembagaan menjadi Universitas. Proses perkuliahan tetap di laksanakan dengan menggunakan salah satu fasilitas pemerintah berupa Mall yang menjadi tempat proses belajar mengajar dan administrasi, walaupun dengan seadanya baik ruangan, kursi dan fasilitas lainnya tidak memenuhi standar Pendidikan namun tetap menjadi tanggung jawab bagaimana proses tersebut dapat berjalan dengan seadanya, di satu sisi terjadi bencana dunia yang kita alami berupa Covid 19, sehingga memperparah kondisi kala itu, yang menjadi tantangan luar biasa dalam pengelolaan perguruan Tinggi dimana kampus untuk proses Belajar mengajar tidak ada, sarana prasarana habis terbakar, SDM sebagai pengelola Lembaga meninggalkan daerah, kondisi lingkungan Masyarakat tersebar sebagai pengungsi dan banyak lagi yang sulit diterima dengan akal sehat sebagai pemimpin dalam menghadapi hal tersebut.  

Setelah 17 tahun berkiprah dari awal pendirian Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Amal Ilmiah (STIA-AI) Yapis Wamena, menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Amal Ilmiah (STISIP-AI) Yapis Wamena, terasa tidak mungkin akan bisa terjadi karena masa sulit tersebut tidak punya sarana prasarana dan lainnya, namun Allah punya Kehendak dan Maha Pemberi nikmat kepada Hambanya terjadilah perubahan. Saat itu Ketua Yayasan Bapak Kanus Pagawak Berasama Bapak H. Rudihartono Ismail sebagai Ketua STISIP punya keinginan dan tekad yang luar biasa untuk menjadikan Lembaga  Universitas pertama yang ada di Wilayah Papua Pegunungan dan akhir dari perjuangan untuk terus berubah kelembagaan membuahkan hasil pada awal tahun 2020 tepatnya 30 Januari 2020  sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dengan Nomor: 104/M/2020 dengan nama Universitas Amal Ilmiah (UNA’IM) Yapis Wamena, terdiri dari 3 Fakultas dengan 7 Program studi Sarjana dan 1 Program Pendidikan Diploma:

  1. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, dengan Program Studi Administrasi Publik (S1), dan Program Studi Ilmu Pemerintahan (S1);
  2. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dengan Program Studi Administrasi Bisnis (S1), Program Studi Manajemen Retail (S1), dan Program Studi Administrasi Bisnis (D3) kemudian tahun 2021 berubah menjadi Program Studi Manajemen Keuangan Sektor Publik D4 (Program Vokasi);
  3. Fakultas Sains dan Teknologi, dengan program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota (S1), Program Studi Pengelololaan Sumber daya Lahan (S1), dan Program Studi Agronomi (S1).

Dengan semangat untuk terus berkembang dan keinginan luhur untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam mendekatkan layanan dibidang Pendidikan tinggi dengan memperhatikan mutu pengelolaan sebagai jaminan mutu lulusan di Papua Pegunungan, Universitas Amal Ilmiah (UNA’IM) Yapis Wamena pada tahun akademik 2023/2024 membuka Program Studi Manajemen jenjang Magister (S2) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 265/E/O/2023 tanggal 15 Maret 2023. Dalam tahun yang sama membuka Program Studi Hukum jenjang sarjana (S1) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 710/E/O/2023 tanggal 28 Agustus 2023. Saat ini Program Studi yang ada di Universitas Amal Ilmiah Yapis Wamena berjumlah 10 Program Studi:

  1. Magister Ilmu Manajemen (Pascasarjana)
  2. Fakultas Ilmu Sosial, Ilmu Politik dan Hukum :

Program Studi Administrasi Publik (S1),

Program Studi Ilmu Pemerintahan (S1), dan

Program Studi Hukum (S1);

  • Fakultas Ekonomi dan Bisnis :

Program Studi Administrasi Bisnis (S1),

Program Studi Manajemen Retail (S1), dan

Program Studi Manajemen Keuangan Sektor Publik (Program Vokasi);

  • Fakultas Sains dan Teknologi :

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota (S1),

Program Studi Pengelololaan Sumberdaya Lahan (S1), dan

Program Studi Agronomi (S1).

Daftar pimpinan dari awal pendirian hingga menjadi Universitas Amal Ilmiah (UNA’IM) Yapis Wamena mencerminkan perjalanan panjang dan ketekunan dalam menghadapi berbagai tantangan.

Daftar Pimpinan STIA-AI Hingga UNA’IM YAPIS WAMENA

NoNama InstitusiTahunPimpinanProgram Studi  
      1.      Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Amal Ilmiah (STIA-AI) Yapis Wamena2023-2006H. Maskur Adam/Yayasan H. Ar. Djumati, MMAdministrasi Negara (S1)
2006-2007H. Maskur Adam/yayasan H. Yayan Sopyan– Administrasi Negara (S1) – Administrasi Niaga (D3)  
2008-2011H. saleh Serang /yayasan Dr. H. Rudihartono Ismail., M.Pd– Administrasi Negara (S1) – Administrasi Niaga (D3)  
    2.  Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Politik Amal Ilmiah (STISIP-AI) Yapis Wamena  2012-2019H. Sanggup Abidin/yayasan Dr. H. Rudihartono Ismail., M.PdAdministrasi Publik (S1)Administrasi Bisnis (D3)Administrasi Bisnis (S1)Administrasi Publik (S1)Ilmu Pemerintahan (S1)  
            3.            Universitas Amal Ilmiah (UNA’IM) Yapis Wamena            2020-2023  Kanus Pagawak/Yayasan   Dr. H. Rudihartono Ismail., M.Pd., CRA., CRPAdministrasi Publik (S1)Manajemen Keuangan Sektor Publik (D4)Administrasi Bisnis (S1)Administrasi Publik (S1)Ilmu Pemerintahan (S1)Manajemen RetailAgronomiPerencanaan Wilayah dan KotaPengelolaan Sumber Daya LahanMagister Ilmu Manajemen (S2)Hukum (S1)

Sangatlah menarik untuk membahas Perguruan Tinggi yang berada di daerah 3T, yang memiliki karakter yang berbeda dengan daerah lain. Di mana situasi dan kondisi keamanan serta letak geografisnya sangat mempengaruhi secara signifikan, tidak lah semudah apa yang di bayangkan oleh banyak pihak untuk menuju perguruan Tinggi yang berkualitas yang sama dengan perguruan Tinggi yang ada di daerah lain.

Ada 4 prioritas yang dilakukan dalam pengembangan Universitas Amal Ilmiah Yapis Wamena sejak awal samapai saat ini :

  1. Aspek Kelembagaan.
  2. Aspek Sumber Daya Manusia
  3. Aspek tata Kelola/pengelolaan
  4. Aspek sarana prasarana

Universitas Amal Ilmiah (UNA’IM) Yapis Wamena merupakan sebuah lembaga pendidikan tinggi yang lahir dari perjalanan panjang dan penuh tantangan. Dimulai sebagai Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Amal Ilmiah (STIA-AI) Yapis Wamena pada tahun 2003 di wilayah Kabupaten Jayawijaya, Papua, UNA’IM berdiri sebagai wujud komitmen Yayasan Pendidikan Islam (YAPIS) untuk menyediakan akses pendidikan tinggi berkualitas di daerah terpencil. Proses perubahan dari STIA-AI menjadi Universitas pada tahun 2020 tidak lepas dari berbagai rintangan, seperti gejolak politik dan bahkan kebakaran gedung pada tahun 2019. Namun, semangat dan tekad untuk memberikan kontribusi dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas di wilayah Pegunungan Papua tidak pernah surut. UNA’IM Yapis Wamena saat ini memiliki sepuluh Program Studi yang tergabung dalam tiga Fakultas, mencakup berbagai disiplin ilmu sosial, ekonomi, dan sains. Dengan fokus pada peningkatan kualitas dan relevansi pendidikan, UNA’IM Yapis Wamena membuka jalan menuju masa depan yang lebih cerah khususnya bagi masyarakat Papua dan Indonesia pada umumnya.

Demikian sekilas nafak tilas UNIVERSITAS AMAL ILMIAH YAPIS WAMENA, semoga menjadi inspirasi bagi kita semua, dalam mengenang dari sebuah perjalanan yang Panjang dengan penuh perjuangan dan tantangan yang di hadapi dalam roda organisasi menuju perguruan tinggi yang bermutu dan bersaing secara global. Salam sukses untuk semua. Salam IKHLAS DARI YAPIS DI TANAH PAPUA.

By Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *