54 TAHUN YAPIS IKHLAS BERKARYA DI TANAH PAPUA
Pada tanggal 21 Jumadil Awal 1444 H, bertepatan dgn 15 Desember 2022 M, Yapis sebagai sebuah entitas kelembagaan Islam yang tertua dan terbesar di Tanah Papua menyelenggarakan hajatan “Milad”. Milad bukan petistiwa biasa, tetapi harus dijadikan sebagai suatu peristiwa “sakral”, memperingati kelahiran suatu organisasi sebagai wadah berhimpun sejumlah orang yang memiliki tujuan yang sama, yakni ikut terlibat dan melakukan segala daya dan upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, yang menjadi cita-cita para founding father ketika membentuk NKRI.
Pemaknaan Milad sebagaimana tersebut seharusnya menstimulus setiap warga Yapis unyuk menyambut Milad Yapis dengan sukacita, penuh kebanggaan dan keyakinan bahwa Yapis sebagai entitas yang tepat dan strategis untuk berkarya, beramal, dan berkontribusi mengaktualisasikan Visi dan Misi keumatan yang diemban oleh Rasulullah, yang sekaligus menjadi Visi dan Misi setiap pribadi muslim yakni “sebagai rahmat bagi seluruh alam (wama arsalnaka illah rahmatan lil alamin), serta mendapatkan kebaikan di dunia dan di akhirat dan terhindar dari siksa neraka (Rabbana, atina fiddunya hasanah, wa fil akhirati hasanah wa qina adzabannar)”.
Peringatan Milad ke-54 Tahun Yapis, diharapkan dapat dijadikan momentum untuk melakukan muhasabah, retrospeksi terhadap kerja dan karya yang telah dipersembahkan Yapis khususnya kepada Papua dan Indonesia pada umumnya.
Mungkin tidak berkelebihan jika kita menilai bahwa telah banyak kerja dan karya yang telah Yapis hasilkan selama 54 tahun mengabdi bagi negeri matahari terbit. Tetapi kita juga harus jujur mengakui bahwa masih lebih banyak lagi kerja dan karya yang harus Yapis lakukan, bahkan idealnya kerja dan karya Yapis tidak pernah akan berhenti sepanjang masih ada kehidupan.
Mungkin tidak berkelebihan jika kita menilai bahwa telah banyak kerja dan karya yang telah Yapis hasilkan selama 54 tahun mengabdi bagi negeri matahari terbit. Tetapi kita juga harus jujur mengakui bahwa masih lebih banyak lagi kerja dan karya yang harus Yapis lakukan, bahkan idealnya kerja dan karya Yapis tidak pernah akan berhenti sepanjang masih ada kehidupan.
Dalam rangka Milad ke-54 YAPIS, tahun 2022, dengan tema: “54 Tahun, YAPIS “IKHLAS” BERKARYA UNTUK PAPUA, YAPIS dengan semangat “IKHLAS” (Integritas, Kolaborasi, Humanis, Loyalitas, Adaptasi, Solidaritas), harus tampil sebagai lokomotif dalam membangun dan mengejawantahkan tatanan masyarakat madani, sebagai proses penciptaan peradaban yang mengacu kepada nilai-nilai kebijakan bersama.
Dasar utama dari masyarakat madani adalah; persatuan dan integrasi sosial yang didasarkan pada suatu pedoman hidup, menghindarkan diri dari konflik & permusuhan yang menyebabkan perpecahan dan hidup dalam suatu persaudaraan. Masyarakat madani adalah sebuah kelompok atau tatanan masyarakat yang berdiri secara mandiri di hadapan penguasa dan negara, memiliki ruang publik dalam mengemukakan pendapat, dan memiliki lembaga-lembaga yang mandiri untuk menyalurkan aspirasi dan kepentingan publik”.(Dawam Rahardjo).
Masyarakat madani dalam pandangan atau perspektif Islam, setidaknya diaktualisasikan dalam bentuk:
Pertama: “ummatan wahidah”, suatu umat yang bersatu berdasarkan iman kepada Allah SWT dan mengacu kepada nilai-nilai kebajikan, arti umat disini mencakup seluruh manusia.
Kedua: “ummatan wasatan”, masyarakat ideal yang moderat dan bisa mengantarkan manusia untuk berlaku adil karena berada pada posisi tengah yang tidak memihak ke kiri maupun ke kanan. Konsep ummatan wasatan ini menjadikan manusia mampu memadukan aspek material dan spiritual dalam kehidupan sehari hari.
Ketiga: “khairu ummah”, masyarakat unggul yang ditujukan dengan integritas keimanan, kontribusi positif terhadap manusia lainnya dan perjuangan pada kebenaran dengan aksi amar ma’ruf dan nahi munkar.
Keempat; “rahmatan lil alamiin”, kemampuan bertindak, berperilaku dan bersikap yang mampu memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kemaslahatan banyak orang/manusia dan lingkungannya.
Kelima: “baldatun thayibatun”, gambaran suatu tempat yang di dalamnya terdapat tanah yang subur, penduduk yang makmur, dan pemerintahan yang adil.
54 tahun kiprah YAPIS di Tanah Papua, pasti sudah banyak yang dibuat, tapi yakin dan percaya masih lebih banyak yang harus dibuat. YAPIS harus tampil sebagai pionir dalam mengejawantahkan agenda masyarakat madani di “negeri matahari terbit, Papua”.
Jangan pernah bertanya apa yang anda dapatkan dari Yapis, tetapi bertanyalah apa yang telah anda perbuat/berikan kepada Yapis. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang bangga menjadi bagian dari Yapis.
Wallahualamwallahu a’lam bishawab