YAPIS Gelar Rapat Kerja tahun 2023
Sorong (9/3) – Guna melakukan konsolidasi pengurus, kelembagaan maupun program, Yayasan Pendidikan Islam (YAPIS) di Tanah Papua menggelar Rapat Kerja yang dilaksanakan di Kota Sorong, 9-10 Maret.
Dalam kegiatan yang bertema Transformasi Pendidikan di era Digital untuk YAPIS yang Rahmatan Lil Alamin tersebut, dibuka oleh Penjabat Gubernur Provinsi Papua Barat Daya, DR. Muhammad Musa’ad, M.Si. Hadir dalam kegiatan ini adalah Dewan Pembina, Badan Pengawas, Pengurus Pusat, UPT Perguruan Tinggi dan Pengurus Cabang Yapis dari seluruh Tanah Papua. Selain itu, hadir pula kepala Dinas Kominfo Provinsi Papua Barat Daya dan pimpinan organisasi pelopor pendidikan di Tanah Papua lainnya yaitu Yayasan Pendidikan dan persekolahan Katolik (YPPK), Yayasan Pendidikan dan Persekolah Gereja-gereja Injil (YPPGI), Yayasan Pendidikan Advent (YPA), dan Yayasan Pendidikan Kristen (YPK). Turut hadir perwakilan perguruan tinggi yang ada di Kota Sorong, seperti Universitas Pendidikan Muhammadiyah (UNIMUDA) dan Universitas Muhammadiyah Sorong (UNAMIN).
Dalam sambutannya, penjabat Gubernur Provinsi Papua Barat Daya, DR. Muhammad Musa’ad, M.Si memaparkan tentang pengaruh globalisasi. Menurutnya, globalisasi telah menghilangkan batas-batas antar wilayah.
“Semua sudah terkoneksi. Globalisasi. Jadi tidak ada lagi pembatas-pembatas atas dunia ini. Jangankan kita di Indonesia ini, di Papua ini, di Papua Barat Daya ini, di dunia semua sudah terbuka” ujarnya.
“Terkait bagaimana kontribusi yayasan seperti YAPIS ini, untuk bersama-sama Pemerintah membangun masyarakat”. Lanjutnya.
Musa’ad yang juga merupakan Ketua Umum YAPIS Pusat di Tanah Papua ini, mengingatkan pentingnya koordinasi dalam struktur organisasi. Menurutnya, koordinasi setara (berjenjang) perlu dilakukan guna menghindari terjadinya dislokasi atau tumpah tindih.
“Dengan adanya pembentukan provinsi baru ini, menjadi berkat bagi semua masyarakat. Karena YAPIS bersama empat organisasi pelopor pendidikan lainnya, yaitu YPPK, YPK, YPPGI dan YPA telah sepakat tidak akan bentuk lagi, berapapun provinsinya, maka YAPIS, mungkin dari Papua Barat Daya, saya ingin jadi contoh, maka saya akan bantu ditingkat pusatnya” lanjut pria kelahiran Fakfak, Papua Barat tersebut.
Namun demikian, Penjab Gubernur ini menegaskan agar ada mekanisme internal oragnisasi yang mengatur pembagian kepada struktur di bawahnya.
“Jadi provinsi hanya akan membantu pusat. Tapi pusat, jangan kamu pakai sendiri. Kamu bicara dengan kabupaten ota yang ada di Wilayah Papua Barat Daya ini. Berapa persen yang kamu turunkan untuk membangun atau membuat kegiatan di Provinsi Papua Barat Daya ini” imbuhnya. Penjabat Gubernur Papua Barat Daya, M. Musa’ad membuka kegiatan tersebut dengan memukul tifa bersama-sama yang didampingi oleh Dewan Pembina, Badan Pengawas, Pengurus Pusat, dan perwakilan Cabang YAPIS dari 7 wilayah adat di Tanah Papua yaitu Mamta, Anim Ha, Sereri, Doberai, Bomberai, Me Pago dan La Pago.*
May I request that you elaborate on that? Your posts have been extremely helpful to me. Thank you!
I really appreciate your help
You’ve the most impressive websites.
Thank you for writing this post!
May I request that you elaborate on that? Your posts have been extremely helpful to me. Thank you!
You’ve been great to me. Thank you!
Please provide me with more details on the topic
Terima kasih atas artikelnya yang menarik